CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 06 Oktober 2012

Cerpenku..


Hari yang Iuuwwhh!
Matahari mulai menampakan sinar keagunganya ,suara ayam berkokok mulai terdengar..Cyeeeee!!?,itu biasanya yang terjadi di cerpen-cerpen anak masa kini,kalau aku punya versi lain.Suara jam awaker terdengar berisik,aku menendang bantal sampai ke sudut kamar dan masih tertidur pulas rasanya sayaang sekali membuka mata.Tiba-tiba..Brak!brak..!!brak! didengar dari cara mendobrak pintunya seperti suara maling yang sedang membobol rumah ini..,pastinya tidak lain dan tidak bukan adalah kakakku Dhandy.”Deeek..!!?,Wow..!!”yap!tepat 100% benar itu kakakku.”Bentaaaar..”jawabku sambil males-malesan dan mataku masih tertutup rapat,enggan rasanya membuka mataku.Versiku lainkaan..,lebih anarkis.
#Satu jam kemudian..
“Deek..!?,aku berangkat dulu yaa..,tidur yang nyenyak..masih jam setengah tujuh kok..”suara kakakku lemah lembut tapiii!”Aku bangun membuka mataku dan melotot melihat sinar matahari sudah menyilaukan,aku lari ke kamar mandi dan mandi ala kadarnya,aku melihat kea rah jam sudah jam 7:35,aku berpamitan pada orang tuaku dan menambil uang jajan dari meja computer secepat kilat dan langsung berlari kearah pangkalan ojek.”Paaak..!pak!,Please..pak cepetaaan!!,ngebut ya paak!!?”kataku girang sambil terengah-engah.Akhirnyaa..jeng..jeng..pak ojek segera melesat lari secepat Valentino Rossi pembalam kelas kakap,”SMP 1 paak..”daaan..,tadaa..!sekolah sudah sepia kayak Benteng Belanda yang sudah tidak dihuni 80 tahun lebih 9 bulan 10 hari.Dengan senyum sumringah yang khas dari Pak Wahyu Dedy yang unyu-unyu(Lucu/Imut) sekali..,akupun membalas dengan senyuman yang gelap gulita penuh petir menyambar,kita berdua melewati waktu bersama selama sekitar 10-15 menit,bercengkrama seperti tahanan yang dijenguk saudaranya,karena pada saat itu aku berada diluar sekolah dengan pipi yang menepel dip agar besi hijau yang tinggi dan dingin sambil menunggu Pak Wahyu Dedy mengisi buku student handbook dengan teliti,kemudian memandangi lengan sebelah kananku dengan meringis,akupun melihat lengan sebelah kananku dengan tatapan kosong..”Wiih!!?..paaak…,lupa!saya sudah belii paak!!badge sekolaah..lupa saya pasang maaf paak..jangan pak..jangan paak..”kataku langsung dengan lancer dan cepat memohon dengan melas ke Pak Dedy,namun Pak Dedy tetap menulis pelanggaran yang ke-2 dengan rapi dibawahnya,kemudian beliau memandang kepalaku dengan penuh arti,dan menunjuk rambutku yang tergerai lurus di bahu.”Paaak..”kataku,tapi sebelum aku melanjutkan pembicaraan Pak Dedy tetap menulis pelanggaran yang ke-3 tersusun rapi dibawahnya.Akhirnya beliau mempesilahkan aku masuk sambil membawa buku SHB yang sudah terisi 3 Tatib sekaligus.
Siang harinya saat istirahat ke-2 aku beserta murid-murid yang melanggar saat itu juga,dipanggil untuk menghadap Pak Dedy,setelah mendapat paraf dan tanda yang menkutkan sekaligus memalukan itu aku menuju kelas dan aku menagis,aku merasa bersalah pada diriku sendiri aku malu sekali saat itu,teman-temanku dengan sabar berusaha menenangkanku tapi itu semua sudah terlanjur apel sudah terlanjur jadi jus apel.Aku hanya bias meratapi nasibku yang malang ini semua salahku dan aku yang membuatnya ingin sekali aku marah tapi aku tak tahu harus marah pada siapa??!!,aku tidak marah pada Pak Dedy ataupun kakakku yang menggemaskan itu.Aku galau saat itu dan terdiam di kelas.
Bel pulang berbunyi,jam menunjukan pukul 15.00 semua anak girang dan tampak dari wajah mereka sumringah seperti tawanan perang Belanda yang baru dibebaskan.Dengan lesu aku mengangkat tasku dan berjalan menuju ke tempat lesku tapi rasa galau dan sedih yang tadi masih tidak bisa hilang.Dijalan aku menendang-nendang batu dan menggiringnya,karena emosi aku menendangnya lumayan keras dan kakiku tidak sengaja menendang trotoar pinggir jalan dengan sekencang-kencangnya dan dengan semua tenagaku dan..krraraaagg..!!suara sesuatu sobek,itu suara sepatuku yang subek dibagian kanan,sobekan itu lebar sekali karena disamping kanan trotoar itu ada semacam kawat-kawat yang tajam dan sepatuku tergores dikawat itu dengan keras dan kuat saat aku menendang trotoar tadi,aku hanya bias tersenyum pasrah dan tak sanggup untuk berkata-kata dan mengeluarkan satu katapun,dan meneruskan perjalanan.
Akhirnya,dari kejauhan aku melihan bagian atap rumahku sudah tampak.Jam menunjukan pukul 18.00 hari sudah gelap dan suara adzan magrib yang merdu sudah berakhir,dengan lega dan hembusan nafas yang panjang dan merasa lega sudah berada dirumah.Saat aku membuka pintu aku sudah disambut dengan orang tuaku dengan wajah yang merah dan papaku berkacak pinggang”Lho..!,kok pulang??!kok gak sekalian gak usah pulang..??,kamu itu..berangkat jam 06.00 pulang jam 18.00,apa-apaan kamu ituu??!kamu itu cewek!,masa jam segini baru pulang??!”Suara papaku yang keras menggetarkan jiwaku karena aku merasa takut dan sedih,aku hanya tertunduk diam di sova ruang Tv sambil mendengarkan papaku memarahiku dan melarangku untuk les.Aku menangis tersedu-sedu dan memohon untuk diberi kesempatan les satu kali lagi.Tapi itu terlanjur basah!.Aku berjalan ke kamarku dan merebahkan tubuhku di kasurku yang empuk berwarna pink dengan bantal merah,aku memeluk boneka Nemoku dan menangis karena capek!?lelah dalam segala hal!,dan aku meletakan bantal diwajahku dan menekanya sambil berteriak lantang namun dalam bantal “HARI yang Iiiiiiuuuuwwwhhhhh..!!!!?”,dan akupun tersenyum dan siap mental  untuk dimarahi sesi ke-2 tentang surat panggilan orang tua yang saat ini masih diproses karena aku melanggar 3 tatib dalam sehari.